Lacaknews.com – Klaten – Memasuki 17 hari menjelang diselenggarakannya Pilihan Bupati (Pilbup) Klaten, KPUD Klaten kembali menggelar debat calon Bupati dan wakil bupati, Minggu(10/11) digedung Grha Bung Karno (GBK). Debat yang diikuti tiga Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil bupati merupakan ajang penyampaian dan pemaparan Visi Misi bagi ketiga Paslon yang mengikuti kontestasi Pilkada Klaten.
Dalam Debat putaran ke dua ini ketiga Paslon terlihat lebih siap menghadapi debat, dibanding saat menjalani debat putaran pertama yang diselenggarakan di Hotel Tjokro Klaten beberapa waktu lalu. Kesiapan ketiga Paslon tersebut terlihat dari lancarnya mereka menjawab dan memaparkan program unggulan masing masing Paslon dihadapan panelis dan peserta yang mengikuti jalannya debat digedung GBK Klaten.
Selain itu, debat kali ini berlangsung cukup tegang dan menarik. Sehingga berkali kali moderator terpaksa meminta pengunjung untuk tetap tenang.Dalam debat kedua yang mengambil tema Ketangguhan Sosial, Ekonomi dan Budaya untuk Klaten di Masa Depan. Ketiga pasang calon yakni, paslon nomor urut 1 Yoga-Sova, paslon nomor urut 2 Herry – Wahyu dan paslon nomor urut 3 Hamenang Wajar Ismoyo – Benny Ardi Ardhianto saling memaparkan visi misi program kerja unggulanya masing masing, dihadapan sekitar 400 tamu undangan yang terdiri dari jajaran forkopimda, organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat, pendukung masing masing paslon serta tokoh masyarakat lainnya.
Calon bupati (Cabup) nomor urut 1, Yoga Hardaya, mengatakan jika dipercaya memimpin Kabupaten Klaten, dia bersama Cawabup nomor urut 1, Sova Marwati bakal mengalokasikan anggaran untuk peningkatan kesejahteraan di berbagai sektor.
Sementara Cabup-Cawabup nomor urut 2, W. Herry Wibowo-Wahyu Adhi Dermawan. lebih mengajak pada semua elemen untuk membangun kota Klaten agar menjadi lebih baik dan menjadi Klaten yang lebih maju, bermartabat, mandiri dan sejahtera.
Memberikan perlindungan bagi para guru dan murid dari perundungan. “Mari lindungi para guru ketika menjadi korban bullying dari anak didiknya sendiri”, ujar Herry.
Sementara itu, pasangan nomor urut 3, Hamenang-Benny yang tampak mendominasi dalam setiap sesion debat dalam pernyataan penutupnya lebih menegaskan, bukan saatnya kita mencari pemimpin yang suka obral janji. Menurutnya Janji bisa diobral, tetapi janji itu harus ditepati dan bisa dibuktikan. Karena kalau hanya menebar janji tanpa ditepati sama saja menebar kebongan dan membohongi rakyat.
” Janji bisa di obral. Namun Janji harus ditepati dan dibuktikan. Kami tidak mau berbanyak janji. Tapi Hamenang- Benny mau membuktikan kita mampu bekerja, siap bekerja dan akan bekerja bersama rakyat dan untuk rakyat Klaten”, tegasnya yang disambut riuh tepuk tangan pengunjung dan para pendukunya.
Menurut Hamenang sudah saatnya cah enom pimpin Klaten. Dirinya bersama mas Benny akan saling melengkapi dan berjalan bersama, tidak ada yang merasa paling dominan.
Kedepan nanti Hamenang – Benny siap merangkul kalangan muda dengan membuat berbagai inovasi kreasi serta program, yang berkaitan dengan gen z dan milenial serta pengembangan desa.
Misalnya keberadaan anak muda di Kabupaten Klaten yang berbasis atau tinggal di desa dan memiliki karang taruna. Dengan peran dan fungsi Karangtaruna yang semakin diberdayakan, seperti permodalan, pelatihan, serta, pengembangan ke wirausahaan, bukan tidak mungkin kedepan anak anak muda di desa tidak perlu lagi merantau ke kota, karena mereka sudah bisa mandiri bekerja di desa masing masing.
“Kedepan, karang taruna akan semakin kita aktifkan. Kita berikan permodalan, pelatihan, kewiraushaan serta kegiatan lain. Bahkan jika memungkinkan kita buatkan ruang bertemu untuk kalangan gen Z dan kita membuat dan menyiapkan program creative hub. Sehingga bakat dan kreativitas anak muda akan tertampung dan tersalurkan”, ujar Hamenang.
Hamenang-Benny saat konfrensi perss usai debat
Dalam Debat yang berlangsung selama 120 menit dan terbagi dalam lima sesi, Paslon nomor 3 dan paslon nomor 2 memang tampak sangat menguasai materi dan panggung. Keduanya tampak percaya diri dan selalu dapat memberi jawaban sesuai pertayaan dari panelis atau calon lain dengan, lugas, tuntas dan tepat waktu.
Sementara lima panelis yang memandu jalannya debat putaran kedua antara lain, Dr. Kholilurrohman, dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta sekaligus pakar pendidikan dan budaya. Dr. Jadmiko Anom Husodo Dosen Hukum Tata Negara UNS yang juga pakar hukum. Prof. Suratman dosen Fakultas Geografi UGM yang juga pakar geografi dan sumber daya. Serta Dr. Hendrie Adji Kusworo, dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan UGM yang juga pakar pariwisata dan pembangunan sosial.
Ketua KPU Klaten, Primus Supriono, menjelaskan debat digelar untuk mengenalkan visi dan misi serta program kerja masing-masing pasangan calon. “ Kami berharap dengan debat ini masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjatuhkan pilihan politiknya,” ujar Primus saat ditemui wartawan seusai debat.
Sementara Bupati Klaten Sri Mulyani yang hadir dalam acara tersebut, meminta kepada seluruh warga Klaten yang telah memiliki hak pilih untuk datang ke TPS masing masing di tanggal 27 november nanti, untuk menggunakan hak pilihnya.
“Semua calon memiliki program unggulan. Namun semua program dan janji politik tersebut hendaknya bisa diwujudkan dan dilaksanakan setelah jadi Bupati, demi menuju Klaten yang mandiri sejahtera dan berkelanjutan, tentunya”, ujar Bupati. (RED)
