LACAK NEWS –Klaten – Suasana mendadak riuh di halaman kantor BPBD Kabupaten Klaten, Kamis (4/9/2025). Teriakan instruktur bercampur dengan sirine darurat, membuat siapa pun yang melihat seolah sedang menyaksikan kejadian nyata. Ternyata, puluhan anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Kecamatan Trucuk tengah menjalani simulasi penanganan korban kecelakaan dan musibah bangunan runtuh, dipandu langsung oleh Basarnas.
Tak kurang dari 30 relawan ikut dalam latihan ini. Mereka dituntut bergerak cepat, tepat, dan kompak layaknya menghadapi bencana sungguhan. Setiap langkah mendapat arahan ketat dari Yohan Tri Anggoro, Humas Pos SAR Surakarta, yang dipercaya sebagai instruktur utama.
“Kegiatan ini fokus pada pembekalan medis dasar bagi relawan. Sasaran kita adalah kesiapan menghadapi korban trauma, baik dari musibah gempa, bangunan tidak stabil, hingga kecelakaan transportasi,” ungkap Yohan kepada awak media Lacaknews.
Skenario yang diterapkan pun tak main-main. Mulai dari sistem keposkoan, pembagian peran antar instansi, hingga bagaimana relawan harus menguasai situasi tanpa panik. Semua dirancang agar para peserta benar-benar merasakan atmosfer darurat yang sesungguhnya.
Meski penuh tantangan, semangat para relawan terlihat jelas. Didit Agung Prihantoro, salah satu anggota TRC Trucuk, mengakui pengalaman ini membuatnya semakin paham betapa sulitnya koordinasi di lapangan. “Mayoritas dari kami baru pertama kali ikut. Awalnya memang agak sulit, tapi justru inilah kesempatan berharga untuk membiasakan diri dengan prosedur penanganan darurat,” ujarnya.
Latihan ini sekaligus menjadi pengingat penting: bencana bisa datang tanpa tanda. Dan hanya dengan kesiapan serta latihan berulang, relawan dapat bertindak cepat, tepat, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Kini, publik tentu bertanya-tanya seberapa siapkah TRC Trucuk jika benar-benar dihadapkan pada musibah nyata? (Ari Cobra)