
KLATEN — Ustadz H. Yusuf Ismanta mengatakan bahwa untuk menjaga kemabruran haji saat ini banyak tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu para pimpinan dan pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia ( IPHI ) Kecanatan untuk lebih banyak berperan aktif.
Hal itu disampaikan Ustadz Yusuf Ismanta saat memberikan tausiyah Pengajian Triwulanan IPHI Kabupaten Klaten di Aula Al-Ikhlas Kantor Kementerian Agama ( Kemenag ) Kabupaten Klaten, Sabtu ( 9/8/2025 ).
Pernyataan Yusuf Ismanta tersebut menyiratkan bahwa menjaga kemabruran haji saat ini menghadapi berbagai tantangan, dan oleh karena itu, pimpinan serta pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di tingkat kecamatan diharapkan untuk lebih aktif berperan dalam upaya menjaga kemabruran tersebut.
“Kemabruran haji, yang berarti diterimanya haji sebagai ibadah yang mabrur (sempurna dan bernilai tinggi), tidak hanya terbatas pada pelaksanaan ibadah di Tanah Suci, tetapi juga mencakup bagaimana seseorang menjaga nilai-nilai dan ajaran Islam setelah kembali ke tanah air.” katanya.
IPHI kata Yusuf Ismanta sebagai organisasi yang menghimpun para haji, memiliki peran penting dalam membimbing dan membina para anggota agar tetap menjaga kemabruran haji.
“Mereka dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti
Penyuluhan dan Bimbingan haji, memberikan pemahaman yang komprehensif tentang makna kemabruran haji dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.” katanya.
Menurutnya menumbuhkan kesadaran di kalangan jamaah haji tentang pentingnya menjaga kemabruran sebagai wujud syukur atas nikmat ibadah haji.
“Perlunya melibatkan para haji dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat, sehingga kemabruran haji dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain” ujarnya.
Pada bagian akhir Yusuf Ismanta mebgajak kepada para jamaah haji untuk senantiasa memberikan contoh perilaku yang baik dan mencegah anggota dari perilaku yang dapat merusak kemabruran haji, seperti kesombongan, pamer, atau perbuatan maksiat.
Senentara itu ketua IPHI Kabupaten Klaten H. Ardhana mengatakan pentingnya IPHI Kecamatan yang merupakan basis kegiatan IPHI yang paling dekat dengan masyarakat.
“Dengan peran aktif di tingkat kecamatan, diharapkan pesan dan ajaran tentang kemabruran haji dapat tersampaikan secara efektif dan merata” katanya
.
Menurut Ardhana menjaga kemabruran haji bukan berarti menarik diri dari kehidupan sosial dengan berperan aktif di masyarakat. Sebaliknya, seorang haji yang mabrur diharapkan menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi lingkungannya, menjaga keseimbangan antara ibadah dan interaksi sosial.
“Dengan peran aktif dari pimpinan dan pengurus IPHI di tingkat kecamatan, diharapkan kemabruran haji dapat terjaga dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.” pungkasnya. ( Moch.Isnaeni / Wiwit )











