LACAkNEWS. COM – KLATEN- Kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Kabupaten Klaten digeledah petugas Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Klaten, Kamis (7/11/2024). Penggeledahan terkait dugaan tindak pidana korupsi tentang pengadaan barang dan jasa.
Sebanyak enam petugas dengan rompi identitas unit Tipikor, dan petugas dengan rompi bertuliskan Brimob, terlihat memasuki kantor Disperakim. Salah sorang petugas unit Tipikor tampak masuk ke salah satu ruang kerja dengan membawa kotak wadah dokumen.
Sementara, petugas yang lain terlihat melakukan pemeriksaan dan penggeledahan di setiap ruang kerja yang ada di Kantor Disperakim Kabupaten Klaten. Sejumlah pegawai kantor tampak kaget dan panik menerima kedatangan petugas.
Dicegat di pintu masuk kantor, Kanit Tipikor Satreskrim Polres Klaten, Iptu Hidayat Seno Harjanto menyampaikan, penggeledahan terkait pengadaan barang dan jasa. “Terkait pengadaan barang dan jasa. Gitu dulu ya,” ujar Seno singkat sambil berjalan memasuki kantor.
Setelah hampir dua jam penggeledahan berlangsung, tampak salah seorang petugas dengan pengawalan petugas yang lain menenteng satu unit laptop dari salah satu ruangan kerja pegawai kantor Disperakim.
Selain unit laptop, petugas juga menyita dua buah buku catatan berukuran kecil dan dua unit handphone milik pegawai. Sebanyak empat barang bukti ini sempat mencoba disembunyikan sebelum akhirnya disita petugas.
“Sebelum disita, barang-barang ini mencoba disembunyikan salah seorang pegawai. Yang bersangkutan masih dimintai keterangan di ruang kerjanya,” tegas Seno yang menambahkan pegawai yang dimakud adalah seorang perempuan.
Barang bukti yang kemudian dibawa Kanit Tipikor Seno ini dimungkinkan menjadi alat bukti penting untuk menelusur data dan fakta terkait dugaan korupsi yang kini sedang ditangani petugas.
Meski telah melakukan penggeledahan, Kanit Tipikor Seno belum mau memberi keterangan lengkap terkait kasus dugaan korupsi yang tengah ditangani. Penggeledahan dimaksudkan mencari dan menyita dokumen-dokumen tertentu yang bisa menjadi pendukung dan mungkin petunjuk lanjut dalam penyidikan selanjutnya.
Hingga kini, belum disampaikan detil dugaan korupsi yang dimaksud, siapa tersangka, berapa jumlah dugaan kerugian negara, dan pada tahun anggaran kapan dugaan korupsi berlangsung.
“Kita lengkapi dulu berkas-berkas penyidikannya. Detil kasusnya tunggu kami menyelesaikan penyidikan dulu ya,” tandas Seno lagi. (YL Purwoko)
