Hallo sobat lacaknews.com, Pilkades gelombang I yang di laksanakan serentak tanggal 5 Juli 2023 di beberapa desa di Kabupaten Klaten sudah terlaksana dengan aman dan tertib, seperti hal nya pertandingan pasti ada yang menang dan ada yang kalah, dan diharapkan seperti kata kata bijak orang Jawa “sing menang Ojo umuk, sing kalah Ojo ngamuk” agar dapat bersinergi dalam membangun desa untuk kemajuan desa serta persaudaraan dan persatuan warga tidak terpecah belah
Banyak cerita unik dalam pelaksanaan Pilkades di kabupaten Klaten gelombang I, mulai dari rival istri sendiri, perhitungan surat suara yang memakan waktu sampai larut malam dan ada juga Calon Kepala Desa yang bukan asal dari desa tersebut dan disebut sebagai penjajah oleh sekelompok warga
Dalam pelaksanaan Pilkades ini tim lacaknews.com tergelitik dengan adanya sebutan penjajah yang ditujukan untuk calon kepala desa
Yakk, Desa Sabranglor Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten, dalam pesta Pilkades ini ada dua calon yang mencalonkan diri sebagai kepala desa Sabranglor, yaitu Agus Sri Hartono sebagai calon kepala desa sabrang lor no 1 dan Lukas Budhi Andrianto sebagai no 2, alhasil dalam perhitungan surat suara tersebut Agus Sri Hartono mendapatkan 818 suara dan Lukas Budhi Andrianto mendapatkan 1082, dan di tetapkan Lukas Budhi Andrianto sebagai kepala desa sabranglor
Budhi sebutan akrab calon kepala desa terpilih yang ternyata juga PJ Kepala Desa Sabranglor dan masih aktif bertugas sebagai Seksi Pengelola Keamanan dan Ketertiban di Kecamatan Trucuk ini di sebut sebagai penjajah dikarenakan bukan berasal dari desa Sabranglor
Bapak 1 anak ini bertempat tinggal di Dk. Brongkol Desa Jatipuro Kecamatan Trucuk, atas dasar tersebut sampai akhirnya ada warga yang menyebut sebagai penjajah di karenakan bukan asli warga desa Sabranglor
Sebagai PJ Kepala Desa Sabranglor selama 3 Tahun 4 Bulan, Budhi sudah dapat merombak wajah Desa Sabranglor dengan ide gagasannya seperti pembangunan gedung balai desa dan renovasi besar besaran blumbang desa Sabranglor yang terlihat angker menjadi tempat pemancingan yang dapat difungsikan dan dipergunakan umum untuk warga desa Sabranglor dengan waktu yang bersamaan
Selama menjabat sebagai PJ Kepala Desa Sabranglor, Budhi selalu memberikan pelayanan ekstra dengan tanggap dan cepat, dan banyak warga yang menilai kinerjanya yang baik, sehingga dalam masa jabatannya sebagai PJ Kepala Desa Sabranglor Budhi dengan sepenuh hati mengabdi untuk warga desa Sabranglor
Dalam istilah menjajah pasti banyak yang menilai bahwa penjajah itu berkonotasi negatif, akan tetapi beda halnya dengan Lukas Budhi Andrianto, Budhi tertantang dengan suara suara miring tentangnya dengan dibuktikan pada masa kepemimpinannya sebagai PJ Kepala Desa
“Saya mempunyai prinsip, walaupun saya tidak lahir dan besar di desa Sabranglor, tapi saya bagian dari warga negara Indonesia yang punya komitmen dan prinsip bahwa pengabdian itu tidak mengenal tempat dan waktu, dimana ada waktu kita harus mengabdi dan dimana kita bisa harus kita lakukan, yang jelas saya akan memajukan desa Sabranglor sesuai kemampuan saya dan bergotong royong bersama dengan warga Sabranglor semua tanpa terkecuali” Tegas Lukas Budhi Andrianto
Setelah selesai perhitungan suara dan terpilihnya Lukas Budhi Andrianto sebagai kepala desa sabranglor, warga beramai ramai mengantarkan pulang menuju kediaman Lukas Budhi Andrianto dengan diiringi lantunan sholawat. (Bay)