Lacaknews.com – Klaten – Warga Lumbungkerep, Wonosari, Klaten keluhkan terkait air sungai yang wangi dan berbusa yang diduga berasal dari pembuangan limbah penampungan rosok di Desa Bentangan, Wonosari.
Menurut keterangan salah satu warga Milir, Lumbungkerep, air sungai berbusa tersebut diduga berasal dari sisa pengolahan botol lotion/kosmetik kadaluarsa.
“Airnya berbusa akibat pembuangan lotion atau kosmetik kadaluarsa yang diambil botolnya, kejadian sudah hampir 3 Minggu ini, Pembuangan limbah biasanya dilakukan malam hari atau disaat hujan ” ujar Nardi (45), warga Milir, lumbungkerep Wonosari.
Selain berbusa, warga sepanjang aliran sungai yang dilewati merasakan pusing dan mual akibat bau wangi yang ditimbulkan, imbuh Nardi,
Yang menjadi kekwatirannya, lanjut Nardi, selaku peternak bebek, dengan kondisi air yang berbusa bisa berakibat buruk pada usaha ternaknya.
Nardi juga menyampaikan, tidak mempermasalahkan terkait usahanya, namun meminta pada pelaku usaha agar pembuangan limbah tidak dibuang langsung ke sungai sehingga tidak berdampak merugikan orang banyak.
Terkait hal tersebut dirinya sudah melaporkan ke pemerintah desa Lumbungkerep agar disampaikan ke pemerintah desa Bentangan agar
ditindaklanjuti.
Selain Nardi, Iwan yang juga warga Lumbungkerep menyampaikan hal yang sama, namun ia lebih mengkawatirkan dampak jangka panjang nya untuk lahan pertaniannya. Karena air yang sudah tercemar bahan kimia tentu berpengaruh pada kondisi tanah dan tanaman.
“Sebagai petani saya khawatir dengan dampak jangka panjang bagi tanaman saya, karena yang mengalir ke sawah saya berupa air yang sudah tercampur bahan kimia yang tentunya akan berpengaruh terhadap tanaman” terang Iwan, warga lumbung kerep.
Menanggapi hal tersebut, pihak pemerintah desa Bentangan, melalui Kepala desa menyampaikan bahwa keluhan tersebut sudah disampaikan kepada pelaku usaha. Selain itu pelaku usaha sudah dipanggil oleh Kecamatan yang disaksikan oleh Kapolsek, dan pelaku usaha telah memiliki izin sesuai dengan kegiatan usahanya.
“Adanya keluhan warga Milir, Kedungkerep, kita sudah lakukan klarifikasi dan pemanggilan ke pelaku usaha disaksikan Camat, Kapolsek serta koramil. Untuk perizinan sudah diperlihatkan, sudah lengkap menurut saya” terang Samiono Kepala Desa, Bentangan, Wonosari.
Dan apabila masih ada yang mengeluhkan dan tidak terima bisa melaporkan langsung ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) agar dilakukan pembinaan, terang Samiono.
Usai mendapat keterangan dari Samiono, Kepala Desa Lumbungkerep, Jumat (10/2) tim Lacaknews.com mendatangi lokasi tempat penampungan barang bekas di Desa Bentangan, Wonosari
Sayangnya pemilik usaha sedang tidak ada ditempat saat kami hendak konfirmasi terkait adanya keluhan warga, Menurut keterangan salah satu pekerja yang ada dilokasi, pemilik atau yang bias disebut juragan sedang pergi ke Jogya menenggok anaknya.
Saat tim Lacaknews.com melihat langsung dilokasi, terlihat banyak tumpukan produk lotion expired yang sedang dipisahkan isi dan botolnya oleh pekerja. Isi botol lotion yang berupa cairan tersebut ditampung dalam ember. Dan tim lacak tidak melihat adanya tempat pembuangan khusus. Yang terlihat dilokasi menurut penelusuran tim Lacaknews.com, ada satu bak yang digunakan untuk mencuci hasil rajangan botol plastik, dan terlihat air dari bak tersebut dibuang kesaluran yang mengarah ke sungai didepannya. (Hilal/Ari)