Lacaknews.com – Klaten – Bukan menjadi rahasia lagi, lembaga pendidikan kerap kali jadikan anak didik sebagai obyek proyek,
Walaupun aturan pemerintah jelas melarang adanya kegiatan yang bersifat profit dilingkungan sekolah. Namun aturan tersebut kerap kali dilanggar oleh oknum dari dalam sekolah ataupun pihak ketiga yang bekerja sama dengan pihak sekolah.
Tak hanya siswa serta orang tua wali murid yang menjadi obyek proyek, tenaga pendidik pun tak lepas dari sasaran pungli yang dilakukan oleh oknum pimpinan dilingkungan pendidikan yang memanfaatkan jabatannya.
Seperti yang terjadi di Juwiring, guru yang lolos dan mendapat SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K, diwajibkan setor uang sebesar 250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) untuk syukuran yang dikelola oleh Ketua paguyuban. Dari penulusuran tim under cover lacak dilapangan diperoleh informasi bahwa uang setoran tersebut diduga yang meminta dari Korwil Juwiring yang kemudian diinstruksikan melalui ketua P3K Juwiring.
“Semua yang lolos dan mendapat SK P3K wilayah Juwiring diwajibkan setor uang syukuran sebesar 250 ribu yang dikumpulkan melalui dua guru yang sudah ditunjuk” ujar salah satu guru yang lolos P3K yang tidak mau disebut namanya.
Ia juga memperlihatkan adanya intruksi pengumpulan setoran tersebut di aplikasi What Shapnya yang menunjuk dua orang guru yang sebagai pengumpul setoran.
Atas dasar dugaan adanya setoran tersebut Tim media lacaknews.com meminta keterangan Wasis selaku kepala koordinator pendidikan wilayah Juwiring untuk memastikan informasi tim under cover lacak dilapangan.
Saat dikonfirmasi melalui seluler pribadinya, Wasis membantah bahwa dirinya menginstruksikan hal tersebut, namun itu merupakan inisiatif ketua paguyuban guru P3K.
“Saya tidak menginstruksikan adanya iuran tersebut, namun hal tersebut atas inisiatif ketua paguyuban P3K, dan yang saya dengar uang tersebut akan digunakan untuk wisata” ujar Wasis Kepala Korwil Pendidikan Juwiring. Rabu (29/06).
Untuk itu, imbuhnya, dirinya akan meminta ketua paguban P3K untuk mengembalikan uang iuran tersebut secepatnya.
Diwaktu yang sama, saat dikonfirmasi oleh tim lacaknews.com melalui Hand phone, Sriyono selaku ketua paguyuban membenarkan adanya uang iuran tersebut, dan dirinya akan segera mengembalikan uang tersebut sesuai arahan Kepala Korwil pendidikan Juwiring.
“Kami akan segera kembalikan uang yang sudah disetor secepatnqya, pengembalian itu atas intruksi kepala korwil” ujar Sriyono melalui Hand phone, Rabu (29/06).
Dengan adanya pernyataan tersebut, tim under cover lacak akan terus memantau perkembangan proses pengembalian uang yang janjikan. (Lacak Team)